Pengertian Smart City
Smart
city merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola
sumber daya yang ada dengan effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi
kejadian yang tek terduga sebelumnya
Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan Smart City, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain.
Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan Smart City, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain.
Konsep smart city:
1.Sebuah kota
berkinerja baik dengan berpandangan ke
dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup
2.Sebuah kota yang
mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur
termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara,
pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan
pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat mengoptomalkan
sumber daya yang dimilikinya serta merencanakan
pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan dan keamanan
dipercayakan kepada penduduknya.
3.Smart city dapat
menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT,
infrastruktur social, dan bisnis infrastruktur
untuk meningkatkan kecerdasan kota.
4.Smart city membuat kota lebih
efisien dan layak huni
5.Penggunaan smart computing untuk
membuat smart city dan fasilitasnya meliputi pendidikan,
kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang
lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien.
Faktor – factor yang Mempengaruhi Terwujudnya Smart City
Banyak
faktor yang membuat smart city ini
menjadi sukses di beberapa negara berkembang, selain
inisiatif yang membuat smart city ini berhasil faktor lain yaitu :
1. Manajemen
dan Organisasi
Suatu
organisasi harus memiliki manajemen yang terstruktur agar organisasi
tersebut berjalan baik, seimbang dan
lancar. Dalam hal ini factor organisasi dan
manajemem merupakan factor yang menentukan
kemajuan terciptanya smart city, karena manusia
yang membuat tujuan dan manusia pula
yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
2. Teknologi
Sebuah smart city sangat
bergantung pada smart computing. Smart computing
mengacu pada generasi baru hardware, software dan jaringan teknologi yang
menyediakan system IT yang real-time. Dengan analisis yang baik dan
secara mendalam dapat membantu penduduk
membuat keputusan yang lebih pintar yang
diiringi dengan tindakan yang dapat mengoptimalkan proses bisnis.
Teknologi informasi merupakan sebuah pendorong utama bagi
inisiatif smart city. Proyek pembangunan smart
city dengan mengacu pada teknologi
informasi dapat mengubah sejumlah peluang
yang potensial, mereka dapat meningkatkan
manajemen dan fungsi kota. Namun, meskipun
banyak manfaat dari teknologi tersebut dampaknya masih belum
terlihat jelas, karena terdapat kesenjangan social bagi penduduk yang tinggal
di pedesaan yang belum mendapatkan fasilitas tersebut.
Maka dari itu pemerintah kota
harus banyak mempertimbangkan faktor-faktor tertentu
ketika mengimplementasikan teknologi informasi
yang berkaitan dengan sumber daya, kapasitas, dan
hal-hal yang berkaitan dengan kesenjangan social
nantinya.
3. Pemerintahan
Beberapa kota di Negara berkembang sudah memulai proyek
pembangunan smart city yang inisiatif. Proyek ini disebut inisiatif smart
city untuk melayani warga dan untuk meningkatkan
kualitas hidup mereka. Dengan demikian,
beberapa kota telah merasakan peningkatan kebutuhan pemerintahan untuk
mengelola proyek. Dukungan dari pemerintah juga
merupakan salah satu factor yang penting
untuk kemajuan smart city. Karena tanpa
dukungan pemerintah impian untuk mewujudkan smart city akan
sulit untuk diwujudkan.
4. Kebijakan
Perpindahan dari sebuah kota
biasa menjadi smart city memerlukan interaksi
komponen teknologi dengan politik dan kelembagaan. Komponen politik
mewakili berbagai elemen dan tekanan
eksternal, seperti kebijakan politik yang mungkin
mempengaruhi ide dari pembuatan smart city.
Konteks kebijakan sangat penting bagi pemahaman
dari penggunaan system informasi. Pemerintah yang
inovatif yang ikut serta dalam membangun smart city menekankan perubahan dalam
suatu kebijakan.
5. Masyarakat
Masyarakat
merupakan bagian penting dari terciptanya
smart city, karena dengan demikian kebiasaan-kebiasaan yang dulu
mulai ditinggalkan. Proyek smart city berdampak pada kualitas hidup warga
dengan tujuan menjadikan sebuah kota menjadi lebih efisien.
Masyarakat juga dituntut untuk ikut
berpartisipasi dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
kota, serta menjadi pengguna kota yang
aktif. Masyarakat juga adalah factoryang paling menentukan keberhasilan atau
kegagalan terciptanya smart city.
6. Ekonomi
Faktor
ekonomi merupakan pendorong utama smart
city. Sebuah kota dengan daya saing
ekonomi yang tinggi dianggap memiliki salah
satu sifat smart city. Faktor ekonomi
termasuk salah satu daya saing inovasi,
kewirausahaan, dan produktivitas dari kota tersebut.
7. Infrastruktur
Infrastruktur
memegang peranan penting dalam membuat smart city. Karena smart
city dibangun berdasarkan infrastruktur ICT
seperti wi-fi dan hotspot. Pembangunan
infrastuktur ICT merupakan hal yang
mendasar dalam melakukan pembangunan smart city.
Pembangunan infrastruktur tergantung pada beberapa
factor yang terkait untuk kinerja dan ketersediannya.
8. Lingkungan
Factor
lingkungan dianggap sebagai factor yang
mempengaruhi kemajuan smart city karena nantinya lingkungan sebuah
kota menggunakan teknologi dalam menjalani kelangsungan hidup masyarakatnya
Dimensi Smart City
Ada 6 Dimensi smart city, yaitu
1. smart economy
smart economy atau ekonomi cerdas
mencakup inovasi dan persaingan, jika semakin banyak inovasi-inovasi baru yang
dikembangkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan
pasar usaha/modal.
Meningkatnya jumlah pelaku usaha mengakibatkan persaingan
pasar menjadi semakin ketat. Sehingga inovasi-inovasi baru perlu diciptakan
untuk mempertahankan eksistensi bisnis pelaku usaha tersebut.
2. smart mobility
Smart mobility termasuk pada
transportasi dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur
diwujudkan melalui penguatan system perencanaan infrastruktur kota, pengembangan
aliran sungai, peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih, pengembangan
system transportasi, pengembangan perumahan dan
permukiman, dan peningkatan konsistensi pengendalian pembangunan infrastruktur.
Dengan ketersediaan sarana/prasarana
transportasi dan infrastruktur yang memadai akan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
3. smart environment (lingkungan)
Lingkungan pintar berarti lingkungan
yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik
maupun non fisik, visual maupun tidak,bagi masyarakat dan public. Menurut
undang-undang tentang penataan ruang, mensyaratkan 30 % lahan perkotaan harus
difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun public. Lingkungan
yang bersih tertata merupakan contoh dari penerapan lingkungan yang pintar.
4. smart people (kreativitas dan modal)
Pembangunan
senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital),
modal manusia (human capital) maupun modal sosial (social capital).
Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan mereka dalam mengembangkan usahanya.
Modal
sosial termasuk seperti kepercayaan, gotong royong, toleransi, penghargaan,
saling memberi dan saling menerima serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh
yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti
meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap kepentingan publik, meluasnya
partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan
menurunnya tingkat kejahatan. Tata nilai ini perlu dipertahankan dalam
kehidupan sosial masyarakat smart city.
5. smart living (kualitas hidup)
Berbudaya,
berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas
hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki
dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak
langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik
adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan
hasil dari pendidikan yang berkualitas.
6. smart governance (pemberdayaan dan partisipasi)
Kunci
utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good Governance.
Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan,
demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas
ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip “desentralisasi,
daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya
saing”.
Keberpihakan
pemerintah daerah perlu ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah-wilayah
tertinggal sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara
lebih cepat dan dapat mengejar ketinggalan pembangunan. Hal yang dapat
dilakukan adalah membangun wilayah-wilayah tertinggal melalui peningkatan
produktivitas dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan keterkaitan antara
wilayah tertinggal dengan wilayah-wilayah pusat kota serta mengelola dan
mengendalikan pemanfaatan sumber daya yang ada
Karakteristik Aplikasi Berbasis Smart City
Karakteristik
Aplikasi Berbasis Smart City
·
Sensible
-->
melakukan sensor
-->
WSN , GIS.
·
Connectable
-->
sensor terhubung ke aplikasi dan pengguna melalui jaringan komputer.
·
Ubiquitous
--> dapat
diakses kapanpun dan dimanapun , mobile
·
Sociable
-->
terhubung satu sama lain
-->
social media, social network
·
Shareable
-->
berbagi informasi ke jejaring.
·
Visible/Augmented
-->
informasi diakses secara fisik
-->
Augmented reality
6
Level Penerapan Smart City (menurut Prof Suhono STEI ITB)
1. Level 0 --> masih kota
biasa , ada potensi menjadi Smart City.
2. Level 1 --> mulai
menjadi Smart City --> tersedia internet secara menyeluruh.
3. Level 2 --> setiap kota
saling terhubung --> MAN (Metropolitan Area Network)
4. Level 3 --> open
information dan open data ( bertukar informasi / data ) antar kota secara
online
5. Level 4 --> tiap kota
memiliki informasi penting tersendiri dan nilai penting didalamnya.
Level 5
--> integrasi yang baik antar kota --> kombinasi dari level 2,3,4.
Sebelum kita membicarakan Smart city di indonesia kita perlu
tau kondisi di indonesia saat ini.Kondisi Berdasarkan data ,Indonesia tahun
2013 adalah sebagai berikut
1.
Populasi penduduk di indonesia 240
juta jiwa
2.
jumlah rumah tangga 60 juta
3.
GDB per kapita USD 3000
4.
Populasi perkotaan 55 %
5.
jumlah pengguna seluler 300 juta
6.
jumlah pc 4 juta
7.
jumlah pengguna internet 80 juta (40
persen dari pengguna mobile)
8.
jumlah pelanggan broadband internet
23 juta (30 mobile internet user)
9.
pertumbuhan ekonomi 5,4 pertahun
Berdasarkan data diatas,indonesia sudah seharusnya
menerapkan konsep smart city . Di indonesia sudah ada beberapa kota yang sudah
menerapkan konsep smart city diantaranya:
1.
Bandung
2.
Balikpapan
3.
Makasar
4.
surabaya
Bandung
Bandung
- Telah terdapat 5000 wifi disetiap ruang public
- pelayanan public lewat jaringan sosial media seperti twitter
- setiap dinas memiliki data digital
- kartu parkir berbayar
- smart goverment dengan mengupgread sistem di pemerintahan dari paper ke paperless dengan sistem informasi yang user frendly
- Bandung akan punya kota pintar yang akan dinamai
Bandung Technopolis seluas 400 hektar. Kota pintar di Gede Bage itu
nantinya akan menjadi prototipe penerapan smart city di Indonesia
Balik papan - balikpapan didirikan data center terbesar di indonesia
- Kota yang berbabis cerdas teknologi ini akan menghasilkan kreativitas digital ( Digital Creative Center) bagi para pengguna teknologi yang ada di Kalimantan timur, khususnya Balikpapan.
- Data center di Balikpapan sudah mengalahkan Luas data center yang ada di Surabaya (5.500 m2), sentul (8.000 m2) dan serprong (20.000 m2)
Makasar- Jalan Layang di Pantai Losari Dari Belakang HGM (Hotel Golden Makassar) ke Depan Fort Rotterdam
- Smart Hospital, menambahkan perangkat sensor pada pasien (location tracking devices) dan papan status yang ditempatkan diruang tunggu untuk melacak keberadaan pasien (electronic status board)
- Smart Parking Censor Platform, fitur mengisi bensin dan menambahkan fitur cuci kendaraan dan service
- Balikpapan, Telkom juga berencana membangun pusat kreativitas digital (digital creative center), sebagai fasilitas berbasis teknologi canggih.
- 1.000 titik akses koneksi internet berbasis wireless
melalui @wifi.id di berbagai lokasi di Balikpapan
Surabaya
·
- Kota Surabaya adalah kota yang memenangkan ajang Smart City Award 2011 yakni Smart Environment, Smart Living, dan Smart Governance.
- Di Surabaya banyak terdapat open space, bahkan surabaya sudah meningkatkan ruang terbuka hijau menjadi 40%. Salah satu taman di surabaya membuat kota Surabaya mendapat penghargaan dari adiwiyata dan taman terbaik di Asia.
- pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus ekploratoris yang berbekal sedikit teori dan mengeksplorasi fenomena kasus. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa proses pembangunan Kota Surabaya menuju Smart City
Contoh Fasilitas Kota Berkonsep
Smart City
Teknologi modern serta perencanaan kota yang ramah
lingkungan telah menghasilkan sejumlah inovasi baru. Banyak kota besar di dunia
berusaha meningkatkan keseimbangan secara berkelanjutan, yang akan menjadi daya
tarik kota itu sendiri. Berbagai macam inovasi berkembang ke berbagai unsur
layanan kota pintar. Berikut adalah contoh dari fasilitas kota dengan konsep
“Smart City”
- Perumahan dan Gedung Perkantoran
Untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam
pengoperasian bangunan dan konstruksi, di beberapa kota telah dilakukan
perbaikan pada infrastruktur serta sertifikasi bangunan untuk mengurangi
penggunaan listrik dan air. Penggunaan “smart metering” dan “smart building”
teknologi membantu memaksimalisasi kontrol penggunaan.Pengaturan kode etik
dalam proses pembangunan, standarisasi dan sertifikasi adalah salah satu cara
penting untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan. Banyak kota telah
menjalankan program pengawasan kodeetik dan standar dalam proses pembangunan
dan renovasi gedung.
- Pengelolaan sumber daya alam
Dalam hal pasokan dasar sumber daya alam, banyak kota yang
bekerja keras untuk mengurangi intensitas karbon dari energi yang digunakan
masyarakat serta meningkatkan efektifitas, efisiensi pasokan dan jaringan
distribusi.Berbagai sumber energi terbarukan seperti energi tenaga air, angin,
sampah, ombak, matahari, dan panas bumi akan menjadi sumber energi penting.
Pada tahun 2010, lebih dari 100 negara telah menetapkan target untuk energi
terbarukan, naik dari hanya 55 negara pada tahun 2005. Sampai tahun 2020
penggunaan energi terbarukan ditargetkan sekitar 15% hingga 25%, tetapi ada
beberapanegara sudah melampaui target ini
- Kesehatan dan keselamatan
Teknologi informasi dan telekomunikasi secara inovatif telah
mengubah kemampuan kota untuk menyediakan.pelayanan kesehatan jarak jauh kepada
masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di panti jompo dan daerah
terpencil.Penerapan teknologi modern merupakan bagian terpenting dari proyek
ini.Beberapa pasien dilengkapi dengan perangkat yang dapat mengukur tekanan
darah dan glukosa darah secara otomatis, menggunakan sebuah televisi “set-top
box” yang berfungsi sebagai computer yang mampu meng-upload hasil tes ke
Service Center Telecare.Para perawat kemudian menganalisa hasil diagnosa
tersebut dan merekomendasikan perawatan yang diperlukan.Salah satu manfaat dari
program ini adalah bahwa pasien tidak harus meninggalkan tempat tinggalnya
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
- Pendidikan dan budaya
Model pelayanan pendidikan pada kota pintar (Smart City)
baik negeri maupun swasta, diterapkan terutama menggunakan teknologi modern.
Termasuk penyediaan fasilitas untuk kegiatan rekreasi dan kebudayaan seperti
:musik, teater, olahraga dan kegiatan rekreasi lainnya. Tidak kalah pentingnya,
pendidikan dalam konteks Kota Pintar (Smart City) adalah kebutuhan untuk
melibatkan masyarakat dalam proses pendidikan, dimana akan terjadi perubahan
perilaku untuk menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan keseluruhan aspek
keberlanjutan dan kesehatan lingkungan kota.
0 komentar:
Posting Komentar